REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Mendekati masa akhir musim haji dan di saat
kawasan thawaf sudah semakin lengang, suasana sepi di sekitar Ka;bah
malah memicu keharuan.
Di masa puncak haji di mana tempat ini selalu dipadati jaamaah, saat
itu memang tak terlihat adanya jamaah yang menangis. Tapi kini tampak
jelas banyak sekali wajah-wajah sembab yang menangis ketika berthawaf
mengitari Baitullah tersebut.
Apalagi kalau jamaah itu melakukan Thawaf Wada’, banyak sekali jamaah
yang sesunggukan tak bisa menahan emosi. Tak hanya jamaah asal
Indonesia, jamaah haji dari negara lain pun punya ekpresi yang sama.
“Nanti sore saya pulang ke Istambul. Mudahan-mudahan Allah memberi
kesempatan kami balik ke sini lagi,” kata Sulayman, jamaah haji asal
Turki, kepada wartawan Republika, Muhammad Subarkah, di Masjidil Haram,
Senin (21/11).
Di Masjidil Haram sekarang ini memang suasana tak lagi padat. Secara
perlahan pelataran masjid yang berkapasitas hingga dua juta orang
terasa lengang. Jamaah haji yang tersisa hanya sebagian saja. Itu pun
jamaah terakhir yang dahulu datang mendekati masa puncak haji.
Wajah familiar yang kini banyak terlihat adalah jamaah asal Turki,
Pakistan, Malaysia, dan Indonesia. Jamaah di luar itu, misalnya dari
Rusia, Inggris, Kanada, Taiwan, sudah lama menghilang. Hanya terlihat
sebagian kecil rombongan haji asal Cina.
“Kamis besok kami akan pulang. Langsung ke Jeddah. Menginap dua hari
di sana kemudian terbang. Diperkirakan sampai Johor Ahad pagi,” kata
Abdullah, jamaah haji asal Johor, Malaysia.
Ia mengaku sudah lebih dari sebulan tinggal di Makkah. Dan ia pun
sudah tinggal Madinah selama sembilan hari. “Kami juga sudah mengerjakan
ibadah shalat Arba’in di Masjid Nabawi,” ujarnya.
Redaktur: Chairul Akhmad
Sumber : http://www.jurnalhaji.com/2011/11/21/seputar-ka%e2%80%99bah-diliputi-keharuan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar